Senin, 23 Desember 2013

PUPUK ORGANIK CAIR (Laporan praktek)



BAB  I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Tanaman seperti halnya mahluk hidup memerlukan makanan/hara untuk hidup dan berkembang biak. Tanaman memperoleh makanan terutama dari cadangan mineral yang ada di dalam tanah yang terkandung dalam bahan organik, limbah organik, bakteri penambat nitrogen, endapan melalui udara, dll. Unsur hara diperoleh tanaman dari tanah diubah menjadi karbohidrat melalui proses fotosintesa tumbuhan/tanaman
Ketersediaan makanan tumbuhan dipengaruhi oleh kesuburan tanah. Kesuburan tanah merupakan kemampuan tanah menyediakan hara dalam jumlah cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangbiakan. Definisi ini seringkali dipahami terlalu sempit dengan hanya mempertimbangkan sifat kimia/kesuburan tanah yang hanya menyangkut jumlah dan ketersediaan unsur hara yang dikandung tanah. Konsep kesuburan tanah sebenarnya jauh lebih luas. Aspek keseuburan adalah sifat fisik tanah, kerapatan lindak tanah, kedalam perakaran, struktur dan porositas tanah/kerenggangan tanah/kemampuan meresapkan air.
Untuk mendapatkan kesuburan tanah diperlukan penambahan bahan-bahan yang mengandung unsur hara. Unsur hara organik dapat diperoleh dari sisa hasil panen, bahan yang berasal dari luar usaha, bisa juga berasal dari tanaman kacang-kacangan, dll. Salah satu langkah untuk mengmbalikan kesuburan tanah Usaha pertanian organik seringkali dilakukan dengan mengembalikan sisa hasil  panen ke sawah, namun daur limbah pertanaman ini tidak cukup untuk menggantikan keseluruhan unsur hara yang hilang. Perbaikan kesuburan tanah dapat diusahakan dengan membuat pupuk organik sendiri.

B.   Tujuan
ü  Agar mahasiswa dapat mengetahui teknik/cara pembuatan pupuk cair serta dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.


BAB  II
METODE
A.   Alat dan Bahan
a.       Alat
1.      Embers
2.      Karung
3.      Jerigen
4.      Sendok
5.      Saringan
6.      Corong

b.      Bahan
1.      Hijauan (3-4 kg)
2.      Air secukupnya (± 5 ltr)
3.      EM­4 ( 2 tutup botol)
4.      Gula ( 2 sendok)
5.      Urin sapi ( 1 gls Aqua/ 240 ml)

B.   Cara Kerja
a.       Larutkan urin sapi dan EM4 dalam 5 ltr air pada sebuah ember, aduk hingga merata/homogen.
b.      Tambahkan gula sebanyak 2 sdk makan ke dalam larutan tersebut. Gula bermanfaat sebagai bahan makan bagi mikroorganisme yang digunakan.
c.       Masukkan hijauan ke dalam karung/kampil kemudian masukkan kedalam ember yang berisi urin sapid an EM4 yang telah dilarutkan tadi, kemudian lakukan fermentasi/peram selama 1 minggu.
d.      Lakukan pengamatan setiap 2 hari sekali dan catat perubahan yang terjadi selama proses fermentasi.
e.       Setelah 1 minggu, pupuk cair dapat dipanen. Hijauan dikeluarkan dari dalam ember kemudian larutan pupuk cair disaring menggunakan penyaring dan dimasukkan kedalam jerigen yang telah disediakan.
f.       Pupuk cair organic siap untuk digunakan. Dallam penggunaannya pupuk cair diencerkan terlebih dahulu. Dua gelas Aqua (± 480 ml) pupuk cair diencerkan pada 10 ltr air. Setelah itu pupuk dapat diberikan pada tanaman.


BAB  III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.   HASIL

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut :

Table Hasil pengamatan Dalam Pembuatan Pupuk Cair Organik

Pembuatan pupuk cair Kelompok A 1
No
Hari Ke
Hasil pengamatan
1.
Hari ke – I
-          Warna larutan agak kekuningan
-          Hijauan dalam karung berwarna hijau pucat
-          Mengeluarkan bau kurang sedap
2.
Hari ke – II
-          Larutan berwarna kekuningan terang
-          Sebagian hijauan mulai berwarna kekuningan
-          Aromanya agak berbau busuk
3.
Hari ke – III
-          Larutan berwarna kuning kemerahan
-          Seluruh hijauan berwarna kekuningan pucat
-          Aromanya sangat berbau busuk.


B.   PEMBAHASAN

Pupuk organik merupakan pupuk yang bahannya berasal dari bahan organik seperti: tanaman, hewan ataupun limbah organik. Bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai pupuk organik misalnya: jerami, tanaman perdu, tanaman legum, sekam, bekas gergajian kayu, dll. Pupuk organik menjadi bahan untuk perbaikan struktur tanah yang terbaik dan alami. Pemberian pupuk organik pada tanah akan memperbaiki struktur tanah dan menyebabkan tanah mampu mengikat air lebih banyak.
Pupuk organik memiliki ciri-ciri umum memiliki kandungan hara rendah, namun  kandungan hara bervaraiasi tergantung bahan yang digunakan; ketersediaan unsur hara lambat, hara tidak dapat langsung diserap oleh tanaman, memerlukan perobakan atau dikomposisi baru dapat terserap oleh tanaman; jumlah hara tersedia dalam jumlah yang terbatas.
Meski memiliki kelemahan pupuk organik mempunyai banyak kelebihan dan keuntungan. Penggunaan pupuk organik membuat tanah menjadi gembur sehingga mudah terjadi sirkulasi udara dan mudah ditembus perakaran tanaman. Untuk tanah yang bertekstur pasiran bahan organik akan meningkatkan pengikatan antar partikel tanah dan meningkatkan kemampuan mengikat air. Selain memperbaiki sifat fisik tanah pupuk organik juga memperbaiki sifat kimia tanah, yaitu dengan membantu proses pelapukan  bahan mineral. Bahan organik juga memberikan makanan bagi kehidupan mikrobia dalam tanah. Bahan organik dalam tanah mempengaruhi jumlah mikrobia yang ada dalam tanah.
Pupuk organik terdiri dari beberapa jenis, salah satunya adalah pupuk cair. Pupuk cair merupakan pupuk organik yang berbentuk cair yang digunakan untuk menyuburkan tanah/ memberikan unsur hara bagi tanaman.  Pupuk cair terbuat dari bahan – bahan yang berasal dari alam seperti hijauan dan kotoran ternak yang difermentasi atau dilarutkan dalam air. Dalam pembuatannya, biasanya ada jenis pupuk cair yang difermentasi / diperam dengan menggunakan EM4. EM4 dalam pembuatan pupuk cair berperan sebagai bahan pengurai sehingga bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan pupuk dapat terurai dengan cepat, sedangkan gula yang ditambahkan dalam pembuatan pupuk cair berperan sebagai sumber energi/ bahan makanan bagi mikroorganisme yang terdapat dalam larutan EM4.
Penggunaan pupuk cair dalam kegiatan pemupukan tanaman akan memberikan beberapa manfaat, diantaranya yaitu pupuk cair lebih mudah terserap oleh tanamn karena unsur-unsur di dalamnya sudah terurai. Tanaman menyerap hara terutama melalui akar, namun daun juga punya kemampuan menyerap hara. Sehingga ada manfaatnya apabila pupuk cair tidak hanya diberikan di sekitar tanaman, tapi juga di atas daun-daun. Penggunaan pupuk cair lebih memudahkan pekerjaan, dan penggunaan pupuk cair berarti kita melakukan tiga macam proses dalam sekali pekerjaan, yaitu :
-     Memupuk tanaman
-     Menyiram tanaman
-     Mengobati tanaman

Pemupukan tanaman dengan menggunakan pupuk cair dapat dilakukan dengan cara pupuk cair terlebih dahulu dienceran dalam air kemudian disiramkan pada tanaman. Waktu pemberian pupik cair yang tepat yaitu pada pagi atau sore hari. Tujuannya adalah agar pupuk tidah mudah menguap pada siang hari sehingga pupuk yang diberikan dapat dugunakan atau diserap oleh akar tanaman.
Pemberian pupuk cair pada tanaman yaitu diberikan setelah tanaman berumur 2-3 minggu setelah berkecambah. Hal ini disebabkan karena pad umur tersebut akar tanaman sudah dapat menyerap unsur hara dengan baik sehingga pupuk yang diberikan dapat diserap dengan mudah. Sedangkan jika diberikan pada saat umur tanaman masih sangat muda ( > 1 minggu) maka pupuk tersebut tidak dapat diserap dengan baik oleh tanaman.








BAB  IV
PENUTUP

A.   Kesimpulan

Pupuk cair organic merupakan sejenis pupuk organic yang mana terbuat dari bahan-bahan alami seperti kotoran ternak dan sisa tumbuhan dan hijauan dan berbentuk cair. Penggunaan pupuk cair dalam kegiatan pemupukan tanaman sangat baik, hal ini disebabkan karena pupuk cair sangat mudah untuk diserap akar tanaman. Selain itu, penggunaan pupuk cair lebih efisien waktu petani. Hal ini dikarenakan karena dalam pemupukan menggunakan pupuk cair, petani dapat melakukan tiga pekerjaan sekaligus, yaitu ; pemupukan, penyiraman dan pengobatan pada tanaman. Penggunaan pupuk cair juga tidak menimbulkan pencemaran terhadap tanah seperti halnya  dalam penggunaan pupuk kimia, sehingga kesuburan tanah dapat terjaga secara terus-menerus.


B.   Saran

Disarankan kepada siapa saja yang membaca tulisan ini agar dapat menggunakan pupuk cair  dalam kegiatan pemupukan tanaman, karena pupuk cair organic bersifat ramah lingkungan sehingga kesuburan tanah dapat selalu terjaga.
Diakhir kata, penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini sangatlah jauh dari pada kesempurnaan, karena itu kritik dan  saran yang membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisan laporan ini.

Tidak ada komentar: