Minggu, 04 Mei 2014

PENYAKIT-PENYAKIT STRATEGIS DI INDONESIA


PENYAKIT-PENYAKIT STRATEGIS DI INDONESIA



Penyakit merupakan salah satu faktor yang menghambat produksi dan reproduksi ternak.            Penyakit strategis atau penyakit hewan menular (PHM) strategis adalah penyakit yang tergolong sangat patogen, secara ekonomis sangat merugikan dan ekternalitasnya tinggi (Riady, 2005). Berdasarkan SK. Dirjen Peternakan No: 103/TN.510/KPTS/DJP/0398, di Indonesia terdapat PHM strategis, enam diantaranya menyerang ternak ruminansia besar. Ke enam PHM strategis tersebut yaitu Brucellosis, Antraks, Septicaemia Epizootica (SE), Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR), Bovine Viral Diarhea (BVD) dan penyakit Jembrana.

1.      Brucellosis
Brucellosis atau penyakit keguguran menular pada sapi adalah PHM yang disebabakan oleh Brucella abortus. Di Indonesia penyakit ini sudah diketahui sejak tahun 1925. Pada umumnya, serangan Brucellosis menimbulkan keguguran pada hewan bunting muda dan terus terjadi pada setiap kebuntingan. Hal ini disebabkan karena endotoksin yang dihasilkan Brucella abortus  pada uterus yang dapat menimbulkan aborsi akibat plasentitis dan endometritis. (SUDIBYO, 1996).

2.      Antraks
Antraks atau radang limpa adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Bacillus anthracis, bersifat fatal, baik pada hewan maupun pada manusia. Oleh karena itu, penyakit ini termasuk penyakit zoonosis dan penyakit strategis yang keberadaannya di tanah air kita perlu diwaspadai. Keberadaan antraks pada hewan di Indonesia, telah dibuktikan secara laboratorik sejak tahun 1885. Sejak itu sampai sekarang antraks dianggap penting, karena banyak menyerang ternak rakyat. Ternak ruminansia besar (sapi dan kerbau) digolongkan hewan yang paling rentan terhadap antraks.

3.      Septicaemia Epizootica (SE)
SE atau penyakit Ngorok adalah penyakit menular yang bersifat akut, disebabkan oleh kuman Pasteurella multocida, terutama menyerang kerbau dan sapi, yang ditandai dengan suara ngorok dan bronchopneumonia akut (DHARMA dan PUTRA, 1997). Salah satu cara penanggulangan penyakit/ wabah SE yang paling efektif ialah dengan jalan melakukan vaksinasi massal pada hewan peka dengan cakupan vaksinasi sekurang-kurangnya mencapai 80% (SUDANA et al., 1981a,b; ANONIMUS, 1977).

4.      Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR)
IBR adalah penyakit menular pada sapi dan kerbau yang disebabkan oleh Bovine herpesvirus-1 (BHV-1), yang penularannya dapat terjadi melalui perkawinan alam atau inseminasi buatan (IB). Penyakit IBR merupakan penyakit hewan menular yang dapat menyerang sistem pernafasan dan juga saluran reproduksi sapi, sangat merugikan karena hewan penderita bunting dapat mengalami abortus (ANONIMUS, 1999).

5.      Bovine Viral Diarhea (BVD)
Bovine Viral Diarhea (BVD) atau Diare Ganas Sapi (DGS) adalah penyakit hewan menular yang akut dan sering berakibat fatal, disebabkan oleh virus dari genus Pestivirus dari famili Togaviridae (DHARMA dan PUTRA, 1987). Virus BVD menular secara kontak dan dapat juga secara vertikal yaitu dari induk ke anaknya. Fetus yang tertular akan mengalami abortus, stillbirths atau pedet yang dilahirkan akan membawa virus secara persisten.
6.      Jembrana.
Penyakit Jembrana adalah penyakit akut pada sapi Bali yang ditandai dengan demam dan pembengkakan kelenjar limfe di bawah kulit. Penyakit ini muncul pertama kali di Kabupaten Jembrana pada tahun 1964 dan menimbulkan kematian puluhan ribu ekor sapi Bali. Penyakit ini disebabkan oleh Lentivirus dari famili Retroviridae (DHARMA et al., 2003). Jembrana termasuk penyakit strategis, karena penyakit ini hanya menyerang sapi Bali, yang selama ini diketahui bahwa sapi Bali merupakan sapi primadona Indonesia yang mempunyai kualitas daging yang cukup baik.

Sumber Referensi :

Tarmudji. Penyakit Strategis Ruminansia Besar Dan Pelayanan Diagnosisnya Di Balai Besar Penelitian Veteriner, Bogor. http://bbalitvet.litbang.deptan.go.id/ind/attachments/247_74.pdf. (26/02/2014).

Putra. A. G. Situasi Penyakit Hewan Menular Strategis Pada Ruminansia Besar: Surveilans Dan Monitoring. Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Regional VI Denpasar. http://www.google. com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCUQFjAA&url=http%3A%2F%2Fdigilib. litbang. deptan. go. id%2Frepository%2Findex.php%2Frepository%2Fdownload%2F6420%2F6282&ei=FLgOUoqg46tB52qgMgH&usg=AFQjCNHLUwoLfeig50z9w--4V4dmIv7lfA&bvm= bv. 61965928,d.bmk. (26/02/2014).



Tidak ada komentar: